Tak ada salahnya jika seorang gitaris handal, komposer mumpuni sekaligus founder dari sebuah supergrup ingin memberikan suatu yang beda dari musik yang biasa ia suguhkan. Karena itu ia butuh pelampiasan untuk sekedar melepaskan libido rock n roll yang tak sempat tersalurkan lewat band utamanya. Adalah Eross Candra, gitaris Sheila on 7, yang membentuk sebuah band bersama Brian drummer baru Sheila on 7. Mereka berdua membangun sebuah band baru yang mereka sebut sebagai band jagoan nomer satu, JAGOSTU.
Tak ada salahnya jika seorang gitaris handal, komposer mumpuni sekaligus founder dari sebuah supergrup ingin memberikan suatu yang beda dari musik yang biasa ia suguhkan. Karena itu ia butuh pelampiasan untuk sekedar melepaskan libido rock n roll yang tak sempat tersalurkan lewat band utamanya. Adalah Eross Candra, gitaris Sheila on 7, yang membentuk sebuah band bersama Brian drummer baru Sheila on 7. Mereka berdua membangun sebuah band baru yang mereka sebut sebagai band jagoan nomer satu, JAGOSTU.
“Band ini ada bukan serta-merta karena Sheila On 7 lagi nggak ada job. Aku sudah punya impian punya band rock n roll kayak gini sejak lama tapi baru sekarang saja impian itu bisa terwujud,” papar Eross yang masih setia mengawal konser Sheila On 7 di Perth - Australia bulan Juni ini.
Eross dan Brian memang sedang asyik-asyiknya membangun Jagostu tapi mereka tidak hanya berdua, mereka merekrut Alam untuk membetot bass dan Helmi “Zen” sebagai penglima corong suara. Helmi adalah salah satu vokalis jebolan ajang Dreamband 2 yang dipilih Eross karena dirasa karakter vokalnya pantas membawakan dimensi rock n roll dalam tubuh Jagostu.
Hasilnya, lagu-lagu yang hadir lewat Jagostu ini dibawa dalah ranah rock khas Kapranos dkk. Dengan nuansa gloomy, kekesalan, diselingi cinta satir kehidupan sosial sehari-hari mewarnai di tiap lirik lagu Jagostu. Maka dengarkanlah lagu seperti “Ampun DJ” yang menggabungkan unsur rock dengan synth dan drum sampling yang trendy. Lagu “Ampun DJ” dipilih sebagai single andalan dari album debut Jagostu. Lagu dengan lirik menggoda dan irama new-wave-punk-rock ini memang catchy dan pantas menempati jajaran puncak chart radio. Jangan tahan diri Anda untuk ikut berdansa ajojing di lagu ini!
Keampuhan dan ke-rock-n-roll-an Jagostu disuguhkan di lagu berjudul “Gostu”, penuh distorsi, ritme-ritme rock dan energi maskulin dengan sentuhan gitar penuh agresi.
Di “Segala Doa Mu” kehadiran drum sampling menjadi suguhan utama meski egosentris seorang gitaris tetap terdepan. Lagu naratif puitis yang bercerita tentang Leezar yang harus menelan pil pahit atas kenyataan yang dideranya terhantar lancar khas Eross.
“Imajinasi Nafsu” hadir dengan beat rock n roll menggema membakar semangat, aroma Stone Temple Pilots kuat terasa disini.
Tak melulu keras, Jagostu juga hadir lewat ballad rock yang mengiris. Lagu “Telephone” berkumandang lewat intro solo gitar dan lirik yang lirih lagu ini tampil dalam balutan blues sederhana nan bersahaja. Liriknya adalah cerita dari sebuah kerinduan yang egois, perasaan gulana menunggu kabar dari kekasih yang jauh terpisah samudra. Emang dasar lelaki harusnya kan bisa menelpon, ngapain harus menunggu ditelpon coba?
“Mau Tak Mau” dihadirkan dengan rasa keengganan ketika mendapati kenyataan bahwa hatinya tetap tak terengkuh dan waktu menyeretnya untuk terus melangkah. Dan akhirnya hidup pun harus dipasrahkan pada Nya.. ’God... would you help me up, today?’
Cerita sosial yang banyak diangkat Jagostu lewat lagu-lagunya menarik untuk disimak. Coba saja lagu “Anak Band” yang menyoal seorang anak yang ‘mbalelo’ terhadap keingan orang tuanya yang berharap punya cucu setelah anaknya mendapat restu dan impian agar anaknya jadi orang yang berpangkat namun justru sang anak memilih jalannya sendiri.
Lagu “Alasan Perang” menjadi catatan penting dari Eross yang prihatin kenapa orang harus berlomba-lomba bikin senjata pemusnah padahal biaya yang cukup besar untuk bikin senjata pemusnah bisa membantu membangun negara-negara berkembang.
Lagu penuh penyesalan yang melukiskan jalan hidup seorang pemadat yang mengais kesempatan kedua tergambar indah di lagu “Kesempatan Kedua”.
Di lagu bernafas agak country, “Pak Polisi”, mengangkat sisi Polisi yang sering jadi sasaran amukan massa padahal mereka hanya menjalankan tugas menjaga ketertiban dan tetap sabar mengatur lalu lintas di panas terik meski pengguna jalan tetap tidak mau tertib.
Lagu ”Lewat Alam” hadir dengan nuansa Bob Dylan lengkap dengan akuistik ambience-nya.
Jagostu adalah curahan hati, uneg-uneg dan pelampiasan dari sang rock star tertunda. Proses rekamannya melibatkan sisi emosional yang belum pernah terbayangkan dalam pembuatan album biasanya. Coba cicipi rasa rock n roll dari band nomer satu, Jagostu
D'Masiv - Album Perubahan
16 tahun yang lalu
0 komentar:
Posting Komentar